Kegagalan Adalah Umpan Balik,
DePolter & Hernacki (1992 : 92-96).
Yang
penting dari pengalaman belajar berjalan adalah cara anda memandang kegagalan.
Ini bukan hal besar yang menakutkan dan negative yang membuat anda merasa sedih
atau bodoh dan tertahan dalam upaya mencapai tujuan. Ketika anda terjatuh, anda
telah berpikir, “ah, betapa malunya aku, semoga ibu tak melihat ku”. Tetapi,
sebenarnya setiap kegagalan kecil merupaakan potongan informasi lain yang
membawa anda pada keberhasilan. Adalah umpan balik yang anda butuhkan untuk
melakukan beberapa perubahan penting dalam teknik anda. Hanya setelah anda
belajar segala sesuatu yang anda dapat dari setiap kegagalan, anda dapat memperbaiki
kesalahan anda dan mencapai keberhasilan puncak anda.
Anda
dapat memulai mencapai tujaun anda sekarang dengan cara yang sama dengan ketika
anda belajar berjalan. Sesungguhnya, kalau bukan karena banyaknnya kecamata negative
yang menyerang anda setiap hari, anda mungkin akan menjalani hidup dengan
mengetahui bahwa anda dapat melakukan apa saja yang telah anda putuskan untuk
melakukannya, bagaimanapun sulitnya.
Ketika
anda belajar berjalan, mungkin anda mendapat dorongan kuat dari orang-orang
dewasa dalam kehidupan anda atau kalau bukan dorongan langsung, setidaknya
tidak ada orang yang mengatakan kepada anda, “lupakan saja, kamu tak akan bisa
melakukannya, bagaimanapun juga” nantinya, dalam kehidupan anda
komentar-komentar dan umpan balik negative mulai bermunculan. Kebanyakan
mungkin komentar-komentar ini tidak disengaja oleh orangyang mengatakannya.
Sering kali orang ini mempunyai niat yang sangat baik, mencoba untuk mengurangi
kesakitan anda. Disepanjang jalan menuju kecakapan dalam setiap subjek atau
keterampilan, daribermain basket hingga pemrograman komputer hingga penerbangan
pesawat, ada saat-saat ketika anda gagal karena anda belum menguasai aspek
pentingnya. Jika anda menganggap kegagalan itu sebagai tanda yang mengatakan,
“aku tak dapat melakukannya” maka anda benar sepenuhnya—anda tidak dapat
melakukannya. Namun, di lain sisi, jika anda menganggap kegagalan semata-mata
sebagai umpan balik—sebagai informasi—maka artinya akan benar-benar berbeda.
Apa yang harus anda lakukan adalah belajar dari informasi ini, lalu mengadakan
perubahan seperlunya dalam teknik anda. Dengan begitu, akhirnya anda akan
berhsil. Hanya sesederhana itu. “ satu-satunya kegagalan dalam hidup adalah
kegagalan untuk mencoba”.
referensi:
DePolter, Bobbi dan Hernacki (1992)
Quantum Learning, Bandung: Penerbit Kaifa
0 komentar:
Posting Komentar