Cute Rocking Baby Monkey

Minggu, 26 April 2015

jangan anggap sepele Soft skills "Anda Harus Berintegritas Agar Beruntung"



Anda Harus Berintegritas Agar Beruntung, Klaus ( 2012 : 32-34)
Suatu pagi, ketika saya dan suami saya berlibur di Italia bersama teman-teman, kami bertemu kelompok wisatawan amerika lain saat sarapan. Salah satu teman saya bercakap-cakap dengan seorang anggota kelompok itu, seorang dosen bisnis di sebuah universitas besar di California Selatan. Teman saya menanyakan pekerjaannya dan si dosen menjelaskan bahwa ia adalah seorang konsultan pengembangan organisasi dan ia memiliki perusahaan sendiri. Teman saya ingin tahu terus, kali ini menanyakan dimana ia meraih gelar MBA. Ia berkata bahwa ia tidak memiliki satu pun gelar itu — nyatanya, satu-satunya gelar perguruan tunggi yan gia miliki adalah BA dalam psikologi.
“Saya memulainya di dunia nirlaba, dimana saya menjabat posisi manajemen senior,” jelasnya. “setelahanak-anak saya lahir, saya ingin sesuatu yang lebih fleksibel dan mudah seprti melakukan konsultasi proyek. Selama bertahun-tahun, daru sau proyek ke proyek lainnya hingga sekarang, perusahaankecil saya menguntungkan ini telah mengirimkan anak-anak ke perguruan tinggi!” teman saya ini tampak kagum, lalu mengatakan bahwa kisah si professor sangat luar biasa, terutama karena banyak dari rekan-rekannya dengan gelar Ph.D di bidang bisnis memulai praktik konsultasi. Namun, tidak satu pun dari usaha mereka yang bisa melejit. “saya kir anada sangat beruntung,” tutur teman saya.
Salah satu kesalahan terbesar tentang kesuksesan adalah anggapan bahwa kita sukses karena keberuntungan. Saya benci ketika orang melihat apa yang telah saya capai dan mengatakan betapa beruntungnya saya. Keberuntungan tidak hubungannya sengan hal itu, “kata Betsy, seorang eksekutif periklanan brilian yang menjalankan agen periklanan miliknya sendiri di Midwestern, setelah saya menceritakan kepadanya kisah di Italia tadi, “Mohon anda tuliskan dengan jelas di buku anda tentang peran keberuntungan dalam karier seseorang,” pintanya. “Mungkin ketika memenangkan lotre, keberuntunganlah yang sedang berperan. Namun, di dalam bisnis, anda butuh Sembilan kali usaha untk berhasil pada kali yang kesepuluh. Keberhasilan datang karena memiliki sikap yang benar, bkan dari pengaruh magis di luar kendali anda.”
Saya sangat setuju dengan Betsy. Mendapatkan apa yang disebut “keberuntungan” adalah hampir selalu merupakanhasil dari harapan yang diam-diam telah kita tanamkan. Sementara keberhasilan tidak diragukan lagi membutuhkann kerja keras, kesadaran diri, dan bakat, sama pentingnya dengan itu adalah apa yang saya sebut faktor-faktor dari “membuat keberuntungan sendiri”, yaitu: terbuka untuk mengajar ide-ide baru pada orang lain, mendengarkan batin anda, percaya apada akan keberhasilan, meupun mengubah rencana atau prioritas, dan tahu cara mengubah lemon menjadi limun- hal-hal yang lebih sulit untuk diukur dan lebih berdasarkan pada sikap seseorang.
Anda tidak dapat mengundang keberuntungan hanya dengan berangan-angan. Atau seperti yang dikatakn Betsy, anda harus bagus dulu untuk menjadi beruntung Untungnya, dengan sedikit usaha, siapa saja bisa menumbuhkan kebiasaan yang akan membawa lebih benyak keberuntungan ke dalam kehidupan mereka. Jika anda sudah bekerja keras tetapi masih belum berhasil, mungkin sudah waktunya membuat diri anda lebih beruntung.

Anda dapat memulainya dengan bertanya kepada diri sendiri:
·         Apakah anda hanya mengerjakan hal-hal rutin di kantor atau memutuskan untuk menguasai keterampilan baru, mengambil proyek khusus, dan belajar tentang berbagai aspek perusahaan?
·         Bagaimana terakhir kali anda merespons atau suatu kegagalan? Apakah anda mampu mengubah tantangan jadi peluang?
·         Kapan terakhir kali anda mendengar intuisi atau batin dan kapan terkhir kali anda mengabaikannya? Apa hasilnya di setiap situasi itu?
·         Bila anda bertemu orang-orang baru yang menarik, apakah anda membuat tali persahabatan yang tulus dengan mereka dan berupaya untuk tetap berhubungan?
·         Apakah anda benar-benar yakin bahwa anda akan berhasil? Apakah anda mengharapkan ha-hal positif terjadi pada anda? Jika tidak, mengapa tidak?
“Ingat, menjadi beruntung bukanlah hal yang bodoh!”

refernasi:

Klaus, Peggy (2012) Jangan Anggap Sepele Soft Skills, Jakarta: Penerbit Libri
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Fatamorgana | Design : Noyod.Com