Bagaimana Dan Kapan Kecerdasan
Berkembang, DePolter & Hernacki (1992 : 30-36).
Semua
kecerdasan yang lebih tinggi, termasuk intuisi, ada dalam otak sejak lahir. Dan
selama lebih dari tujuh tahun pertama kehidupan, kecerdasan ini dapat
disingkapkan jika dirawat dengan baik.
Agar
kecerdasan-kecerdasan ini terawatt secara baik, ada beberapa persyaratan harus
dipenuhi:
·
Struktur syaraf bagian bawah harus cukup
berkembang agar energi dapat mengalir ketingkat yang lebih tinggi.
·
Anak harus merasa aman secara fisik dan
emosional
·
Harus ada model untuk memberikan
rangsangan yang wajar
Pada
anak yang telah dirawat dengan benar, banyak peosespemikiran yang lebih tinggi
dapat terbentang dan berkembang dengan menggembirakan dan mulus. Pada tahap
ini, otak motor sensorik (reptile) berkembang sehinga mampu mengaktifkan
autopilot (bawah sadar) yang bergerak hanya ketika ada bahaya. Sistem limbik
juga sangat berkembang dan terus memonitor keamanan psikologis dan kesehatan
emosional. Ketika anak sehat secara emosional, maka ia bebas menggerakkan
bagian neokorteks yang lebih tiggi.
Neokorteks
terdiri dari 12-15 juta sel saraf, yang disebut neuron. Sel-sel ini dapat
berinteraksi dengan sel-sel lain melalui vibrasi desepanjang cabang-cabang,
yagn disebut dendrit. Masing-masing neuron dapat berinteraksi dengan
neuron-neuron disekitarnya yang berarti bahwa terjadi interaksi yang potensial
antara sel-sel dalam satu otak manusia daripada atom-atom diseluruh alam
semesta! Interaksi-interaksi ini juga menentukan kemampuan anda untuk belajar.
Kunci
penghubung antara dendrit-dendrit adalah suatu zat yang disebut myelin (dalam
bahasa Indonesia melin—peny). Tanpa harus terlalu teknis, saya akan memjelaskan
bahwa myelin adalah protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi
hubungan antara dendrit ketika kita mempelajari suatu informasi baru. ini
terjadi saat pertama kali penghubung dibuat dan setelah itu, setiap saat ada
rangsangan yang cukup dari lingkungan untuk mengaktifkan hubungan itu lagi.
referensi:
DePolter, Bobbi dan Hernacki (1992)
Quantum Learning, Bandung: Penerbit Kaifa
0 komentar:
Posting Komentar