JANGAN
PERNAH MENYERAH
R
|
intangan yang paling besar ada pada
diri kamu sendiri. Apakah itu? Ya, rasa malas! Malas menjadi musuh terbesar
kita yang harus dibuang. Penyakit malas membuat sulit bergerak, tidak kreatif,
dan cenderung menyia-nyiakan waktu. Selain itu, masih banyak rintangan lainnya,
baik yang muncul dari dalam maupun dari luar kamu sendiri.
Setiap
orang pasti memiliki kainginan dan cita-cita
yang
ingin dicapainya. Orang yang memiliki keinginan dan cita-cita terbagi menjadi
dua, yaitu orang yang hanya menginginkan cita-cita dan mencapainya lewat
khayalan tanpa mau merealisasikannya karena berpikir dirinya tidak memiliki
kemampuan untuk itu. Dan yang kedua adalah orang yang memiliki kepercayaan diri
untuk dapat mewujudkan cita-citanya dengan berbagi usaha yang dilakukan demi
mendekati keinginannya tersebut.
Orang-orang
sepeti itulah yang sebenarnya adalah orang-orang yang kuat dan berani karena
mampu mengarungi setiap perjalanan hidup, di mana yang pada akhirnya mereka
akan menemukan sesuatu yang telah dicarinya dengan berbagai usaha, yaitu sebuah
perwujudan dari cita-cita.
Seperti
yang telah dipaparkan diatas, setiap orang sangat wajib untuk memiliki
cita-cita karena dengan memiliki cita-cita seseorang akan dikatakan hidup,
dalam artian hidup dengan berbagai semangat, gairah, dan keinginan. Karena pada
dasarnya seperti itulah sifat dasar manusia yang harus disertai dengan adanya
usaha dan doa.
Berdoa
adalah salah satu elemen penting agar kita dapat mewujudkan keinginan dan
cita-cita. Dengan berdoa kita akan mendapat kekuatan dan keyakinan yang akan
lebih banyak mengisi energi motivasi di dalam diri kita. Dan sekalipun kita
mendapatkan suatu rintangan, hati kita akan tetap merasa tenang dan tentram
sehingga dapat kembali memulai usaha dengan tekad yang lebih baru, lebih
bersemangat dan lebih berpengalaman sebagai pembelajaran untuk nantinya.
Menghadapi
berbagai rintangan yang menghadang ketika kita tengah menjalani usaha mencapai
cita-cita, memang bukanlah hal yang mudah. Bahkan, terkadang hal itu lah yang
membuat kita merasa malas untuk memulainya lagi, putus asa, dan merasa bahwa
hanya diri sendirilah yang paling sengsara. Padahal banyak orang yang juga
memiliki pengalaman seperti kita atau mungkin lebih gagal dari apa yang kita
rasakan, hanya saja memiliki cara yang berbeda untuk menghadapinya.
Hidup
adalah suatu pilihan yang harus kita jalani, begitu juga dalam usaha kita
mencapai keinginandan cita-cita. Kita dapat memilih untuk melanjutkan kembali
usaha yang pernah gagal dan tertunda dengan bangkit dari keterpurukan dan
membulatkan tekad yang kuat disertai dengan keyakinan dan berpikir lebih positif
dengan jiwa yang optimis.
Atau
hanya meratapi kegagalan dan pasrah terhadap rintangan yang menghadang sehingga
mengibarkan bendera putih sebagai tanda behwa kita menyarah pada semua
rintangan tersebut, dan akan berhenti untuk memulainya lagi karena ketakutan
untuk gagal kedua kalinya.
Kitalah
yang tahu apa yang dapat dilakukan, bukan orang lain atau pun orang tua kita.
Takut gagal untuk kedua kalinya memang wajar dan tidak bisa dihindari oleh
siapa pun yang pernah mengalami kegagalan. Hanya saja ketakutan bukan lantas
membuat kita menjadi seseorang yang
pasif, yang tidak mau melakukan suatu usaha apa pun dan hanya bisa bersembunyi
untuk menghindari suatu rintangan.
Tetapi
jadikanlah ketakutan tersebut menjadi takut yang berani dan aktif untuk kembali
berusaha meraih apa yang dicita-citakan. Dalam artian takut untuk mengulangi
kembali kesalahan yang sebelumnya pernah terjadi sehingga kita dapat bercermin
dari pengalaman masa lalu dengan lebih berani dan melakukan usaha dengan lebih
baik.
“berpikir positif adalah salah satu bagian dari
cara kita untuk meraih kesuksesan dengan menghadapi situasi yang tidak
menyenangkan dengan cara yang lebih positif dan produktif “
“ada orang bijak yang mengatakan bahwa dalam
hidup terdapat dua piihan, berusaha atau diam selamanya”